Manusia membutuhkan suply oksigen secara
terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida
sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan
karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen
yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang
menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernafasan yang berada di luar. Pada manusia,
alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat
pertukaran gas.
Jalannya Udara Pernafasan.
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oralfarink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
Pertukaran udara yang sebenarnya hanya
terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300 juta
alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas lapangan
tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.
Nasal (Hidung)
Hidung merupakan organ pernafasan yang pertama dilalui udara luar.
Didalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk
menyaring udara yang masuk, lendir berguna untuk melembabkan udara, dan konka
untuk mengangatkan udara pernapas
Faring
Faring merupakan percabangan dua
saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang merupakan saluran pernafasan, dan saluran kerongkongan
(oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan.
Laring (pangkal tenggorokkan)
merupakan bagian pangkal dari saluran
pernafasan (trakea). Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa lempengan
dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup (epiglotis) yang
akan menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk
ke saluran pernafasan. Pada
pangkal larink terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar jika
terhembus udara dari paru-paru
Trakea (tenggorokan)
Batang tenggorokan terletak di daerah
leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa dengan panjang
10 cm. dinding trakea terdiri atas 3 lapisan, lapisan dalam berupa epithel
bersilia dan berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan
berotot polos. lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan
berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan, sedangkan
selaput lendir yang sel-selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda
asing yang masuk bersama udara pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut
kita akan batuk atau bersin.
Bronchus (cabang tenggorokkan)
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut
bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus kanan. Struktur bronchus kanan lebih
pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua bronchus masing-masing masuk
kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus bercabang menjadi bronchiolus yang
menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah kanan bercabang
menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus.
Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang
disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. melalui
kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam
darah.
Pulmo (alveolus).
Paru-paru terletak dalam rongga dada
diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga
dada dengan rongga perut.
Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu
paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki
tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput
yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan
dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang
membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput terdapat
rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan
pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.
Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya
udara melalui alat-alat pernafasan. Bernafas meliputi proses inspirasi (memasukkan
udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Untuk dapat terlaksananya proses
inspirasi dan ekspirasi, kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat pernapasan yang
berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:
1. Diafraghma.
Merupakan sekat rongga dada yang
membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. Rongga dada berisi paru-paru
dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-alat pencernaan
lainnya).
2. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis).
Merupakan otot tempat melekatnya tulang
rusuk. otot ini akan berkontraksi atau relasasi saat terjadi proses pernapasan. Permukaan bagian dalam rongga dada dan permukaan luar dari
paru-paru dilapisi oleh membran pleura. membran pleura yang melapisi bagian
dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang melapisi paru-paru
disebut pleura visceral. Diantara kedua membran terdapat rongga pleura yang
berisi cairan getah bening.
Mekanisme bernafas.
Pernafasan manusia dibedakan atas pernafasan dada dan pernafasan perut. Pernafasan dada terjadi melalui fase inspirasi
dan ekspirasi, demikian juga untuk pernafasan perut.
1.
Mekanisme
pernafasan dada.
a.
Fase Inspirasi
Mekanisme inspirasi :
Otot antar
tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara
dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -->
udara luar masuk ke paru-paru
b.
Fase ekspirasi
Mekanisme ekspirasi :
Otot antar
tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut
--> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan
udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
2.
Mekanisme pernafasan
perut.
a)
Fase
inspirasi
Mekanisme inspirasi :
Sekat rongga dada (diafraghma)
berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk.
b)
Fase
ekspirasi
Mekanisme ekspirasi
Otot
diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung -->
paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Udara pernafasan oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernafasan disebut
udara pernafasan. Udara pernafasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
1.
Udara pernafasan biasa
(volume tidal) --> VT
Merupakan
udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernafasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml.
2.
Udara cadangan inspirasi (udara komplementer)
--> UK
Merupakan
udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah
melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml.
3.
Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer)
--> US
Merupakan
udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah
melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml.
4. Udara residu --> UR
Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi
untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara
residu adalah 1200 ml
Volume udara pernafasan
* Volume udara pernafasan berkisar 500 - 3500 ml
* Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya
350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernafasan.
*
Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.
Kapasitas paru-paru.
Kapasitas paru-paru.
1. Kapasitas
vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan
udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas
vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2.
Kapasitas
total --> KT
Merupakan udara yang dapat tertampung
secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung
kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml
Frekuensi pernapasan.
Frekuensi pernafasan adalah intensitas memasukkan atau
mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernafasan pada manusia berkisar antara 16 -
18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan
frekuensi pernafasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernafasan lebih cepat dibandingkan manula.
Semakin bertambah usia, intensitas pernafasan akan semakin menurun.
2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernafasan lebih cepat dibandingkan perempuan.
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka
frekuensi pernafasan akan
semakin cepat.
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat
berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernafasan posisi berdiri lebih cepat
dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih
cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi
pernafasan akan semakin cepat.
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
1. pertukaran oksigen
Kebutuhan
oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat
badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang
dikonsumsi.
Dalam keadaan
biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu.
Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
Proses
pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar
oksigen, kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan
tubuh.
Dari segi tekanan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tekanan
oksigen di udara sama dengan tekanan oksigen dalam alveolus. Tekanan oksigen di
arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 0 - 40 mmHg, tekanan oksigen di
vena 40 mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar = tekanan oksigen di alveolus.
Tekanan udara di alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri.
Tekanan oksigen di arteri lebih besar dari tekanan oksigen di jaringan.
Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar
ke seluruh tubuh?
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut
19 ccO2. Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2
sebanyak 12 cc Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc.
Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000
liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan sekali beredar adalah:
5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. Pertukaran Karbondioksida
P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P.
CO2 di alveolus atau luar tubuh = 35 mmHg
Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3
cara yaitu:
Oleh plasma
darah CO2 + H2O
H2CO3 . Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat
anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %.
Oleh
Hemoglobin CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin).
Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun
dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
Gangguan
pada alat pernafasan.
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem
Pernapasan Alat-alat pernafasan merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika
alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernafasan akan terganggu, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Berikut akan diuraikan beberapa macam
gangguan yang umum terjadi pada saluran pernafasan manusia.
1.
Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat,
bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2.
Asma atau sesak nafas, merupakan suatu penyakit penyumbatan
saluran pernafasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma
bersifat menurun.
3.
Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang
diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan
terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.
Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil.
Akibatnya nafas penderita
terengah-engah.
Macam-macam
peradangan pada sistem pernafasan
manusia:
1. Rinitis, radang pada rongga hidung
akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi
alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
meningkat.
2. Faringitis, radang pada faring akibat
infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna
merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
3. Laringitis, radng pada laring. Penderita
serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu
banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
4. Bronkitis, radang pada cabang
tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan
lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
5. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus
letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus
terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
6. Asfikasi, adalah gangguan pernafasan pada waktu pengangkutan dan
penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi
air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa),
keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
7. Asidosis, adalah kenaikan adalah
kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernafasan terganggu.
8. Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring atau laring oloeh
lendir yang dihasilkan kuman difteri.
9. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
10. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya
radang paru-paru.
11. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh),
disebabkan adanya penyempitan saluran nafas karena pembengkakan kelenjar limfa
atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
12. Kanker paru-paru, mempengaruhi
pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh.
Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok.
Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang
dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes,
radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan.
Kandungan Asap RokokAsap rokok yang
dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel.komponen gas terdiri
dari karbon monoksida, karbon dioksida, hydrogen sianida, amoniak, oksida dari
nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar,
nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Asap yang dihembuskan para perokok dapat
di bagi atas asap utama dan asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau
yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap
tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau
perokok pasif. Terdapat 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun
ini lebih banyak didapatkan pada asap samping. Misalnya karbon monoksida, 5
kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama ,
benzopiren 3 kali, dan ammonia 50 kali. Bahan bahan ini dapat bertahan di
ruangan berjam jam lamanya.
Penyakit Akibat Merokok.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur
dan fungsi saluran pernafasan dan jaringan paru-paru. Akibat perubahan
anatomi saluran pernafasan tersebut, pada perokok akan timbul perubahan
fungsi paru-paru.
Merokok juga merupakan penyebab
timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk emfisema (pembengkakan
paru-paru), bronkitis kronis, dan asma. Merokok menjadi pemicu utama penyebab
penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya secara
tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru.
Dibandingkan dengan bukan seorang
perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada perokok mencapai 10-30
kali lipat.Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok antara lain sebagai
berikut.
1.
Jantung Koroner merokok menjadi faktor utama penyebab
penyakit pembuluh darah jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi
pembuluh darah otak dan pembuluh darah perifer.
2.
Stroke penyumbatan pembuluh darah otak yang
bersifat mendadak sehingga pecah banyak dikaitkan dengan kegiatan merokok.
Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan
perokok
3.
Memudahkan terjangkit AIDS dalam penelitian yang banyak dilakukan di
amerika serikat dan inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar
kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS
timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul
setelah 14,5 bulan. Ternyata merokok menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih
mudah terkena AIDS.
4.
Gangguan Fisiologis Nikotin menyebabkan ketagihan.
Selain itu, nikotin juga merangsang pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi
jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen jantung. Nikotin juga mengganggu
kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin juga dapat
mengaktifkan trombosit sehingga terjadi adhesi (penempelan) trombosit ke dalam
pembuluh darah. Karbon monoksida melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan
opksigen untuk jaringan tubuh menurun. CO menggantikan tempat oksigen di
hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). CO membuat darah mengental dan
mudah menggumpal.