WELCOME TO TECHNOMIXS

Sabtu, 05 November 2011

Sistem Peredaran darah




v  Devinisi

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah yaitu sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah yang merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

v  Organ-organ dalam sistem peredaran darah adalah :
1.Jantung
2.Pembuluh Darah
3.Darah


1)    Jantung

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.


Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.

Struktur Internal Jantung :

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

Cara Kerja Jantung :

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Bagian-bagian jantung :

a)    Serambi kanan
Berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan meneruskannya ke bilik kanan.
Berisi darah kotor yaitu darah yang kaya karbohidrat.

b)    Serambi kiri
Berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan meneruskannya ke bilik kiri.
Berisi darah bersih yaitu darah yang kaya oksigen.

c)    Bilik kanan
Berfungsi memompa darah ke paru-paru.
Berisi darah kotor yaitu darah yang kaya karbondioksida.

d)    Bilik kiri
Berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Berisi darah bersih yaitu darah yang kaya oksigen.

e)    Klep
Terdapat di antara serambi dan bilik.
Berfungsi menjaga agar darah tidak bercampur.

Cara kerja jantung
• Jantung berkontraksi, pada saat itu jantung memompakan darah dari bilik kanan ke paru-paru dan dari bilik kiri ke seluruh tubuh.
• Jantung relaksasi, pada saat itu serambi mengalirkan darah ke bilik.
• Satu kali irama kontraksi dan relaksasi disebut denyut jantung.

2)    Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi sebagai jalan darah dari dan ke jantung atau dari dan ke jaringan.
Pembuluh darah terbagi menjadi dua yaitu :

a.         Pembuluh Nadi (arteri)
- Merupakan pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh.
- Mengangkut darah yang kaya oksigen (darah bersih) kecuali arteri. pulmonalis yang mengangkut darah dari jantung ke paru-paru.
- Pembuluh nadi paling besar adalah aorta yang terletak dekat dengan jantung.
- Pembuluh nadi paling kecil adalah arteriol.

b.         Pembuluh Balik (Vena)
- Merupakan pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju jantung.
- Mengangkut darah yang kaya karbondioksida (darah kotor) kecuali vena pulmonalis yang mengangkut darah dari paru-paru ke jantung.
- Pembuluh balik paling besar adalah vena cava superior.
- Pembuluh balik paling kecil adalah venulae.
- Selain pembuluh nadi dan pembuluh balik juga terdapat pembuluh kapiler.

Pembuluh kapiler
Merupakan pembuluh darah yang menghubungkan arteriol dan venulae.
Dinding pembuluh kapiler hanya setebal satu sel.
Dinding yang tipis memudahkan penyerapan zat-zat antara darah dan jaringan.

3)    Darah
Merupakan cairan yang berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah.

Fungsi darah :
- Mengangkut oksigen, zat sisa metabolisme, sari makanan, dan hormon.
- Membunuh kuman penyakit.
- Menghalangi masuknya kuman penyakit.
- Menjaga suhu tubuh.



Tersusun atas dua komponen utama yaitu :
1. Plasma darah (cairan darah)
2. Sel-sel darah (bagian darah yang padat)


  1. Plasma Darah
- Komponen terbesarnya adalah air (90%)
- Di dalam plasma darah terlarut berbagai zat makanan (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin), hormon dan zat sisa metabolisme (CO2, amoniak, urea).

  1. Bagian Darah yang Padat
a.    Eritrosit
• Merupakan sel darah merah berbentuk pipih, cekung di bagian tengah dan tidak memiliki inti.
• Setiap 1 mm3 darah mengandung + 5 juta sel darah merah.
• Dibentuk oleh sumsum tulang belakang.
• Warna merah pada eritrosit disebabkan adanya hemoglobin (Hb).
• Hb dalah senyawa protein yang mengandung besi.
• Eritrosit berumur 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit dirombak oleh hati dan limpa menjadi zat warna empedu. Zat besi yang dibebaskan Hb digunakan untuk membentuk eritrosit baru.

b.    Leukosit
• Memiliki inti sel dan tidak mengandung pigmen.
• Berukuran lebih besar dari eritrosit.
• Setiap 1 mm3 darah mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
• Dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening.
• Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk zat antibodi.
• Leukosit dibedakan menjadi neutrofil, lymphosit, monosit, eosinofil, dan basofil.

c.    Trombosit (keping darah)
• Memiliki bentuk teratur dan tidak berinti.
• Setiap 1 mm3 darah mengandung 200.000 trombosit.
• Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
• Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase.
• Pada saat luka trombokinase keluar dan mengubah protombin menjadi trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin sehingga luka akan tertutup dan darah tidak mengalir terus menerus.

Penggolongan Darah

• Ditemukan oleh Karl Landsteiner (1868 -1874).
• Dikenal dengan sistem ABO.
• Penggolongan didasarkan ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin.

Penggolongan darah dibedakan menjadi :

1. Golongan darah A adalah memiliki aglutinogen Alpha dan aglutinin anti Betha
2. Golongan darah B adalah memiliki aglutinogen Betha dan aglutinin anti Alpha
3. Golongan darah AB adalah memiliki aglutinogen Alpha dan Betha, tidak memiliki aglutinin.
4. Golongan darah O adalah tidak mempunyai aglutinogen, mempunyai aglutinin anti Alpha dan Betha.
Golongan darah O disebut donor universal (bisa mendonorkan darah kepada golongan darah apa saja)
Golongan darah AB disebut resipien universal (bisa menerima darah dari golongan darah apa saja)

Penggolongan Darah sistem Rhesus.

Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh/faktor rhesus)
Terbagi menjadi :
Rh + à memiliki faktor Rh
Rh - à tidak memiliki faktor Rh

v  Kelainan dan penyakit pada darah dan sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan non keturunan.

1. Faktor Keturunan
Penyakit keturunan disebabkan oleh genetik. Di antaranya adalah sebagai berikut:

a.      Hemofilia
Penyakit keturunan berupa darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat membeku.
b.      Thalassemia
Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida kurang.
c.      Sick Cell Anemia (SCA)
Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.

2. Faktor Non Keturunan
Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis. Di antaranya adalah:

a.    Anemia
Penyakit kurang darah, disebabkan kandungan Hb rendah, berkurangnya sel darah merah, atau menurunnya volume darah dari ukuran normal.
b.    Anemia pernisiosa
Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12.
c.    Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d.    Eritroblastosis fetalis
Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
e.    Elefantiasis
Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria.
f.     Hipertensi
Tekanan darah tinggi, yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 -200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 -110 mmHg atau lebih.
g.    Hipotensi
Tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di bawah 100 mmHg.
h.    Leukemia (kanker darah)
Penyakit yang disebabkan bertambahnya leukosit yang tidak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih.
i.      Trombus dan embolus
Penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
j.      Jantung koroner
Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria.
k.    Sklerosis
Penyakit pengerasan pembuluh nadi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan oleh endapan kapur atau arteriosklerosis.
Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah,sehingga menaikkan tekanan darah. Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat menyebabkan pecahnya arteriole tersebut. Kalau hal ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian (stroke).

l.      Varises
Penyakit berupa pelebaran vena pada bagian betis. Bisa juga pelebaran venanya pada bagian anus yang sering disebut ambeien, wasir, atau hemoroid.


v  Cara Memelihara Kesehatan Alat Peredaran Darah :
1.     Rajinlah ber-olah raga
2.     Istirahatlah yang cukup.
3.  Hindari makanan berlemak tinggi.
4.  Hindari minuman berakohol.
5.  Tidak merokok.Sistem Peredaran Darah